Renungan INAMEDIA.id – Pada zaman dahulu kala…..
- Alkisah ada seorang petani miskin yang menemukan anak singa yang ditinggal mati induknya.
- Lantaran iba, petani itu memungut dan merawatnya sepenuh hati, layaknya anak sendiri.
- Tidak dapat dilukiskan ikatan kedua makhluk itu. Jiwa mereka seakan bersatu. Sang Singa pun telah menganggap petani itu sebagai orang tuannya.
- Waktu merangkak cepat. Anak singa itupun telah dewasa. Di waktu bersamaan, sang petani pun mendapat karunia besar. Isterinya melahirkan seorang bayi lelaki mungil dan lucu.
- Seluruh anggota keluarga begitu bahagia, tak terkecuali sang singa. Gerak- gerik dan pancaran sinar matanya, menyiratkan Kebahagiaan luar biasa.
- Maka mulai saat itu, sang singa mendapat tugas baru, menjaga “adiknya” kala sang petani dan isterinya berangkat ke ladang.
- Suatu hari, saat petani miskin Itu bekerja di ladang dat isterinya mencari kayu bakar di hutan, tiba-tiba terdengar jeritan bayi mereka dari dalam pondok.
- Sang petani terlonjak kaget.Firasatnya memburuk.
- Secepat kilat ia menyambar goloknya, lalu bergegas menuju sumber jeritan tadi.
- “Apa yang terjadi? Dimana singa itu?” Batin sang petani.
- Setibanya di halaman pondok, ia tidak mendengar suara apapun. Senyap…
- Hanya suara nafasnya menderu saling memburu.
- Hatinya galau. Ketakutan mulai merayapi pembuluh darahnya. Dan pada saat yang sama, sang singa keluar dari pondok. Mulut, taring dan cakarnya belepotan darah.
- Seperti biasa, setiap sang petani pulang, Singa itu segera mendekat. Menggerak-gerakkan ekornya, lalu mengelus manja di kaki “Ayahnya“.
- Jangan-jangan…, Ia telah memangsa bayiku..??!!, Jerit batin sang petani.
- Menyaksikan hal ini, sang petani kalap…Darahnya seakan berkumpul di ubun-ubun. Sambil berteriak, ia mengayunkan goloknya ke arah sang singa
- “Makhluk terkutuk, tidak tahu balas budi kau..“. Singa itu tidak berusaha menghindar, apalagi lari menjauh. Bahkan tatapannya memelas, memohon agar “ayahnya” tidak melakukan hal bodoh itu.
- Namun seluruhnya sudah terlambat. Dalam sekejap singa itu roboh berlumuran darah. Kepalanya sobek akibat sabetan golok sang petani, menggelepar, lalu mati seketika.
- Sang petani, segera menghamburkan diri menuju pondok miliknya. Tiba-tiba langkahnya terhenti di depan pintu. Samar-samar ia menangkap celoteh dan tawa bayinya. Hatinya mulai ragu.
- Ia menengok ke belakang. Di sana sang singa telah terkapar mati. Sambil gemetar, ia mendorong pintu. Sungguh pemandangan yang sangat mengejutkan. Sekujur tubuhnya dingin… Lututnya goyah… Pandangan matanya kabur…
- Ternyata, bayinya masih hidup. Di samping pembaringan bayi itu, tergeletak bangkai seekor ular besar.
- “Ya Tuhan, apa yang telah aku lakukan??!! Celaka diriku, celaka diriku…“.
- Ia berbalik dan lari ke arah singa yang telah kaku itu. Dipeluknya tubuh sang singa. Ia menangis, meratap dan meraung-raung, sembari mengutuki dirinya.
- Hingga isterinya kembali dari hutan, sang petani masih duduk memeluk jasad singa yang malang itu.
- Air matanya telah kering meninggalkan perih di kelopak matanya. Penyesalan meruangi hatinya. Namun apa mau di kata, ibarat nasi telah menjadi bubur. Semua sudah terlambat.
- Saudaraku, begitu pentingnya klarifikasi. Keputusan tanpa prosesnnklarifikasi, di pastikan melahirkan penyesalan.
- Ya penyesalan tak berujung dan abadi sepanjang hidup.
- Karena kita menimpakan keburukan atas diri orang lain. Padahal, mungkin saja mereka sebenarnya tidak bersalah.
- Makanya, perlu pikirkan dengan baik dan matang, sebelum mengambil tindakan.
- Dan pesannyanya jelas
- Bagaimana menjalani sisa-sisa hidup di bawah bayang-bayang rasa bersalah yang menghimpit.
- Terlebih pada orang yang telah berjasa dalam hidupku.
- Sungguh, andai ada satu permintaan, sudah tentu sang petani akan memohon supaya waktu memutar kembali.
- Namun begitulah, penyesalan itu, selamanya pasti datang terlambat.
Selamat menikmati hari-hari indah, karena itu adalah rahmat dan berkat serta karuniaNya yang diberikan kepada kita semua..
Tidak semua orang bisa MENJADI SAHABAT TERBAIK tetapi SEMUA ORANG bisa MELAKUKAN YANG TERBAIK
Have a blessed day. Semoga bermanfaat