Gunungkidul, INAMEDIA.id – Taruna tani Jaka Berek yang berada di Kalurahan Gading, Kapanewon Playen, Gunungkidul adalah kelompok usaha yang bergerak dibidang pertanian maupun peternakan baik on farm (Proses Budidaya Pertanian) maupun of farm (Proses Komersialisasi Budidaya Pertanian).
Lurah Gading Playen Rugiyanto kepada awak media mengatakan, bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Milenial Jaka Berek dibidang pertanian adalah dengan mengelola pertanian hortikultura dari hulu hingga hilir.
“Begitu juga dibidang peternakan saat ini Taruna Tani Jaka Berek juga mengelola bidang peternakan unggas yaitu ayam kampung,” jelasnya, Rabu (07/12/2022).
Dikatakan Rugiyanto, tujuan dari para petani Milenial ini adalah mewujudkan kesejahteraan anggota kelompok maupun masyarakat melalui kegiatan agribisnis pertanian maupun peternakan.
“Harapanya Taruna Tani Jaka Berek ini bisa mewujudkan pertanian terpadu (integrated farming), agar bisa meningkatkan segi ekonomi petani maupun peternak,” ungkap Lurah Gading.
Sementara itu untuk jenis bawang merah umbi yang saat ini sedang dikembangkan oleh petani Milenial di Kalurahan Gading ini tidak menjadi produk unggulan, semua jenis tanaman pertanian menurut Rugiyanto dikelola oleh Taruna Tani Joko Berek.
Hanya saja Rugiyanto menyebut bahwa budidaya bawang merah jenis umbi yang saat ini dikembangkan oleh Taruna Tani Jaka Berek mempunyai keunggulan bisa bertahan terhadap air yang berlebih ataupun dengan kondisi curah hujan tinggi.
“Semua jenis budidaya pertanian dikembangkan oleh kelompok Taruna Tani Jaka Berek ini, tetapi dengan menyesuaikan kondisi musim dan cuaca,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Rismiyadi, SP. M.Si., yang didampingi oleh ketua Komisi B DPRD Gunungkidul Sugito dan Wakil Ketua Komisi B Bambang Supriyanto pada saat berkunjung ke lahan pertanian Taruna Tani Jaka Berek, pihaknya akan mendukung terhadap berkembangnya petani Milenial di Gunungkidul.
Dikatakan Kepala Dinas, sampai saat ini menurut data Dinas Pertanian dan Pangan terdapat 200 hingga 500 orang yang merupakan petani milenial yang ada di Gunungkidul. Namun pada saat ini pihaknya sudah membikin rencana aksi sampai dengan tahun 2025, yang di sepanjang tahun itu akan dibina sejumlah 7000 ribu hingga 10000 petani Milenial.
“Tidak hanya sekedar menanam, namun kami akan berusaha mencetak wirausahawan petani muda yang ada di Gunungkidul,” terangnya.
Untuk mencapai hal itu Kepala Dinas membutuhkan suport dan dukungan dari masyarakat dan stakeholder yang lain, agar nantinya kegiatan yang dilakukan bisa berjalan selaras dengan apa yang diprogramkan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
“Diharapkan kedepannya pertanian tidak hanya menanam jagung, kedelai, bawang merah dan yang lain, untuk komoditas yang menguntungkan perlu juga dikembangkan terutama biofarmata seperti jahe dan umbi umbian,” kata Kepala Dinas.