JIFFINA 2024

Tiga Makna Semboyan Ki Hajar Dewantara

PASARKAYU

INAMEDIA.id – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di peringati setiap tanggal 2 Mei. Tanggal ini di ambil karena bertepatan dengan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara yang mendapat julukan sebagai Bapak Pendidikan.

Lalu siapakah Ki Hajar Dewantara  itu? Ki Hajar Dewantara atau yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, lahir di Pakualaman Yogyakarta 2 Mei 1889. Ia merupakan pencetus sekolah yang di beri nama Taman Siswa di Kota Yogyakarta.

IKLAN

Selain itu ia juga menciptakan tiga semboyan, yang mana semboyan-semboyan itu di jadikan pedoman bagi para guru, dari dulu hingga sekarang. Semboyan itu terdiri dari tiga poin yang di tulis dalam bahasa Jawa dan menjadi pedoman bagi guru dalam mendidik para murid-muridnya.

Baca Juga : Budaya Antri

Adapun tiga poin semboyan tersebut adalah, Ing Ngarso Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Lalu apakah arti dari ketiga semboyan tersebut? Yuk simak artikel ini sampai habis!

  1. Ing Ngarso Sung Tulada.

Kalimat semboyan Ki Hajar Dewantara yang pertama ini memiliki arti “Di depan harus menjadi contoh dan panutan. Artinya apa? Ini artinya adalah seorang guru pengajar dan pemimpin harus bisa menjadi panutan bagi orang-orang di sekitarnya, saat ia di tunjuk untuk berada di depan.

  1. Ing Madya Mangun Karsa

Kalimat yang kedua ini jika di artikan perkata menjadi sebagai berikut Ing artinya “di”, madya memiliki arti “tengah”, mangun berarti “membangun” atau “memberikan”, dan karsa memiliki arti “kemauan”, “semangat”, atau “niat”.

Nah jika di gabung menjadi satu kalimat semboyan Ing Madya Mangun Karsa memiliki arti seorang pendidik dan pemikiran harus bisa di tengah memberi, membangun semangat, niat serta kemauan.

Semboyan Ing Madya Mangun Karsa memiliki makna guru atau pengajar dan pemimpin ketika sedang berada di tengah-tengah orang lain maupun muridnya, harus bisa membangkitkan atau membangun niat, kemauan, dan semangat dalam diri orang lain di sekitarnya.

  1. Tut Wuri Handayani

Semboyan Ki Hajar Dewantara yang ketiga adalah Tut Wuri Handayani. Kata ini tentu sudah tidak asing lagi karena di bagian atas lambang pendidikan nasional tersebut, ada tulisan Tut Wuri Handayani yang merupakan semboyan ketiga yang di buat oleh Ki Hajar Dewantara.

Kata Tut Wuri Handayani memiliki arti kata Tut Wuri dapat di artikan sebagai “di belakang” atau “mengikuti dari belakang” dan Handayani yang berarti “memberikan dorongan” atau “semangat”. Jika di jadikan kalimat memiliki arti di belakang memberikan semangat atau dorongan”.

Artinya apa? Nah ketika berada di belakang, pengajar atau guru harus bisa memberikan semangat maupun dorongan kepada para murid-muridnya. Sebab ada dorongan, motivasi, semangat dari para guru akan membuat para murid lebih percaya diri dalam menggali potensi dan mengejar mimpi.

Dapatkan info terkini dengan : Bergabung Grup Telegram
Anda juga bisa mengikuti pada FaceBook | Twiiter | Instagram | inaTV

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

JIIFINA - JOGJA 2024