Yogyakarta, INAMEDIA – 24 Januari 2025 Seratusan lebih relawan yang dikordinasi oleh Foreder (Forum Relawan Demokrasi) memenuhi Kelenteng Fuk Ling Miau di Gondomanan Yogyakarta pada Jumat 24 Januari 2025 dengan lakukan bersih bersih Kelenteng menjelang tahun baru Imlek.
Foreder didampingi ormas lain dari Relawan Bhinneka dan Bala Soerjogoeritnan.
Acara dimulai jam tujuh pagi dengan membersihkan area halaman, ruang utama, ruang sayap, patung patung, benda benda peribadatan, merapikan taman, atap, kawasan luar Kelenteng dan lain lain.
Dihadiri dr. Hasto Wardoyo Walikota Yogyakarta disela aktivitas bersih bersih Kelenteng dr. Hasto mengapresiasi para relawan yang memiliki solidaritas dan toleransi tinggi kepada sesama warga Jogja.
“Setiap Imlek selalu ada berkah dan manfaat bagi masyarakat. Kelenteng harus selalu bersih juga kawasan sekitarnya. Jadikan Jogja terlihat asri, bersih dan indah dimana mana”, sambutnya.
dr. Hasto juga berharap menjelang Ramadhan ini Foreder juga bergerak menjadi relawan bersih bersih masjid.
Bayu ‘Malam’ Hendarta selaku ketua DPD Foreder DIY sempat memberikan kaos Foreder kepada dr. Hasto sebagai tokoh kehormatan Foreder yang langsung dikenakan, berikutnya pak Hasto turut terlibat bersih bersih mencuci salah satu patung dewa di altar tengah yang sebelumnya membagikan puluhan sembako untuk warga pemungut sampah di TPS THR Jln Katamso yang pada kesempatan tersebut turut serta bersih bersih kawasan Kelenteng hingga radius 500 meter dari Kelenteng.
Rutinitas tahunan bersih Kelenteng ini sebagai wujud pengabdian jemaat Kong Hu Cu terhadap tempat ibadahnya sekaligus upaya perawatan bangunan cagar budaya yang dipercaya dihuni beberapa dewa, kata Angling Wijaya kepala Kelenteng Fuk Ling Miau yang sudah berdiri sejak 1854.
“Menentukan tanggal saat bersih Kelenteng tidak bisa asal, kita harus pakai perhitungan hari sesuai peradaban dan tradisi kami yang sudah ada, karena makna bersih ini sebagai bersih spiritual, lahir dan batin, bersih fisik dan non fisik. Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 29 Januari 2025 ini adalah tahun Ular kayu, semoga membawa keberuntungan, berganti sesuatu yang lebih baik layaknya Ular berganti kulit dan kokohnya kayu dalam bertahan hidup, pungkasnya.
Lebih jauh Bhayu Malam menuturkan, sejak beberapa tahun ini hari raya Imlek telah menjadi tradisi berkumpulnya kawan kawan lintas agama nyengkuyung bareng membersihkan tempat ibadah Kelenteng di Jogja. Bhayu membenarkan bahwa puncak dari beragama dan berkeTuhanan adalah kemanusiaan, hidup selaras dengan sesama hingga tercipta harmonisasi dan saling mengayomi.
