KB FKPPI PD XII DIY bertekad tegakkan nilai nilai Pancasila lewat implementasi segala bidang

Yogyakarta, INAMEDIA – Pengurus Daerah XII Keluarga Besar FKPPI Daerah Istimewa Yogyakarta selenggarakan FGD (Forum Group Discussion) dengan tema Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Bertempat di restoran Jamur Jawon Jln Wonosari Km 7 Banguntapan Bantul Yogyakarta, Sabtu 21 Desember 2024.

FGD dibuka oleh Wakil Danrem Letkol Infantri Muhidin SH, MIP selaku Dandim 072 Bantul.
Dalam sambutannya membuka acara Dandim 072 Bantul menyampaikan relevansinya Pancasila hingga saat ini tidak akan tergantikan ideologi apapun karena Pancasila sudah menjadi hidup masyarakat Indonesia. Lebih lanjut Dandim mengatakan bahwa Pancasila adalah nafas disetiap sendi kehidupan bangsa.

FGD dihadiri perwakilan Gubernur AAU Mayor Joko Prihantoro, Mayor Benyamin Leonard dari Kasie Komsos AU, Mayor Jalu Triyono dari Lanal, AKBP Sulistyono Wadir Binmas Polda DIY dan Kesbangpol DIY.

Pesta yang diundang dalam FGD adalah para pengurus harian masing masing Pengurus Cabang KB FKPPI di DIY. Selaku Nara sumber Letkol Purnawirawan Sudarno selaku Sekretaris Pepabri DIY dan Drs Wisesa Handaka ketua KB FKPPI PD XII DIY. Dipandu Wirantono Adi.

“Pancasila itu berlaku nilai nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air, juga nilai patriotisme, cinta negara. Jika Indonesia ini tanahnya subuh makmur, sumber daya alamnya melimpah tapi jika rakyatnya masih terlalu banyak yang miskin, sengsara dan jauh dari sejahtera berarti Pancasila belum dijalankan sesuai marwahnya. Masih begitu banyak penyelewengan yang terjadi di negara ini. Hukuman korupsi belum membuat jera pelakunya seperti yang diterapkan di Cina, demikian Purnawirawan Sudarto menyampaikan.

Sementara Drs Wisesa Handaka memaparkan dan menyambung apa yang disampaikan Purnawirawan Sudarto bahwa kesenjangan yang terlalu tajam bisa berpotensi timbulnya perpecahan. Kesejahteraan masyarakat didapat dengan berbagai cara bahkan nabrak aturan tapi ketika menyalahi aturan semacam korupsi yang terjadi adalah ketidak adilan hukuman bagi pelaku. Hukum keatas belum setajam kebawah. Perbedaan mencolok yang terjadi sering timbulkan konflik horisontal. Indonesia berPancasila sudah ada sejak jaman Singasari hingga Majapahit dari kultur budaya pada masa itu, seharusnya di era NKRI sekarang ini Pancasila sudah menjadi sendi kehidupan yang lebih membumi, tapi yang terjadi masih banyak yang belum memahami bahkan menjauhi Pancasila, tutur Drs Wisesa.

FGD diakhiri dengan sesi tanya jawab dan sumbang saran antar peserta.

BMH

Exit mobile version