<

Kemah Syawalan Foreder ingatkan Pemerintah lewat Malam Berpuisi

Bantul, INAMEDIA – Forum Relawan Demokrasi (Foreder) Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan kritik menyentuh kepada pemerintah di malam hari Kartini 21 April 2024 tepat sehari menjelang pengumuman Mahkamah Konstitusi lewat puisi puisi di acara Kemah Syawalan keluarga besar Foreder DIY di River Camp Potrobayan tepi sungai Oya Bantul Yogyakarta. Halal bihalal diikuti 80an pengurus dan beberapa anggotanya. Suasana malam yang begitu syahdu tersebut dihadiri pula beberapa pengurus desa serta ketua RT Potrobayan serta aktifis pergerakan dan ketua Sekber Keistimewaan Widihasto Wasono Putro.

Bhayu Malam selaku Penanggung jawab acara yang juga ketua DPD Foreder DIY menyampaikan dalam sambutannya, Foreder lakukan Syawalan dengan cara yang selalu berbeda, kali ini dilakukan di ruang out door di tepi sungai. Dipilihnya tempat yang terbuka pertama sebagai pendekatan diri pada Yang Maha Kuasa, kedua untuk nambah soliditas terutama keakraban batin karena giat ini mirip outbond sehingga berefek semakin kuatnya kerja sama antar anggota Foreder.

“Di Foreder juga berlaku falsafah Jawa yaitu Ngayomi dan Migunani. Setelah kita bertemu, bersatu lalu kita harus saling menghormati dan menyayangi layaknya paseduluran keluarga. Kegiatan yang dilakukan Foreder juga diharapkan selalu bermanfaat untuk banyak orang. Seperti pada acara ini bukan saja sekedar Ikrar Syawalan tapi Foreder juga berbakti sosial dengan memberikan seribuan pakaian pantas pakai bagi warga masyarakat Potrobayan yang membutuhkan, memasang beberapa papan peringatan untuk menjaga kebersihan lingkungan sungai dan kami akan turut promosikan River Camp Potrobayan sebagai pilihan wisata alam dalam bentuk kemah tepi sungai. Esok pagi kita akan senam heboh bersama dengan datangkan dua instruktur senam yang juga anggota Foreder. Syukur ada warga sini yang ikut senam bersama kita karena ada beberapa hadiah menarik”, pungkas Bhayu.

Ketua RT 3 Potrobayan Kusyoto menyampaikan terima kasih atas kunjungan Foreder yang diharapkan berdampak makin tersebarnya info keluar sehingga nama Potrobayan semakin diketahui khalayak yang berkunjung dan menambah pendapatan desa.
“Baru kali ini ada acara kemah meriah seperti ini dengan jumlah peserta hampir seratus orang, jelas pak Kus.

Widihasto yang didaulat memberikan wacana wawasan kebangsaan mengisyaratkan arti pentingnya solved maker, membantu memecahkan kebuntuan. Foreder bisa menjadi bagian simpul pergerakan menyuarakan kritik sosial yang berkeadilan bagi rakyat, mengedukasi melek hukum dan lain sebagainya sebagai penyeimbang adanya hal hal yang mulai menyimpang dari arah konstitusi.
Foreder yang juga punya anggota muda perlu dibentuk front pemuda untuk dibina dalam edukasi pergerakan ormas yang Pancasilais.

Fenli selaku ketua panitia mengaku baru kali ini mendapat mandat dari ketua DPD Foreder DIY jadi ketua pelaksana yang dirasa tantangannya diluar kebiasaan. “Hikmah pelajaran yang saya dapat luar biasa. Saya ternyata harus terus belajar untuk banyak hal dan maaf jika masih terjadi beberapa kekurangan sana sini”, ungkap Fenli.

Ditingkahi api unggun yang terus menyala, acara berpuisi ditampilkan secara apik. Karya karya puisi berbau kritik pada penguasa dan keselarasan alam milik WS Rendra, Mustofa Bisri, Wiji Thukul hingga Kahlil Gibran dibawakan oleh beberapa anggota Foreder secara bergantian seperti Mirna Utami, Johantoro, Nanik Kurniati, Indra Irawan, Rita Mahmud, Rose Arsinah, Danni Muni dan Bhayu.
Menu malam kambing guling, ubi bakar dan kopi panas membuat suasana malam terasa panjang.

Exit mobile version