Gunungkidul (DIY), INAMEDIA.id – Nyadran sebagai upacara tradisi bagi masyarakat di Jawa saat menjelang masuknya bulan Ramadan ini hingga kini masih dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Gunungkidul
Seperti yang dilakukan warga di Kalurahan Tancep tepatnya di Padukuhan Banteng Wareng yang setiap memasuki bulan Ramadan selalu menggelar upacara ini.
Tak hanya memanjatkan doa kepada Yang Maha Esa, dan juga kegiatan ziarah kubur, Nyadran di Banteng wareng juga disiapkan 210 ingkung.
Lurah Tancep Yudianto kepada INAMEDIA.id mengatakan selain sudah menjadi tradisi Nyadran di Pedukuhan Banteng Wareng ini juga menjadi pelestarian budaya masyarakat di Kalurahan Tancep.
Baca juga: Tak Jera, ASN Pemkab Gunungkidul Lakukan Perselingkuhan di Toilet Kantor Saat Jam Kerja
“Kita sebagai Pemerintah Kalurahan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh warga kami, karena selain kita mengenang para leluhur kita, Nyadran ini juga sebagai kearifan lokal dan pelestarian budaya yang ada di tanah Jawa ini,” ucap Yudianto. Senin, (24/2/2025).
Yudianto berharap dengan upacara-upacara tradisi ini selain memanjatkan doa kepada leluhur juga memperkenalkan generasi penerus agar terus melestarikan kearifan lokal dan budayanya.
“Ini budaya ya, jadi kita harus melestarikan dan menjaga nya, terlebih saat ini yang semua serba digital, kalo bukan kita yang melestarikan lalu siapa lagi, dan bila tidak dilestarikan generasi kedepan kita tidak tahu budayanya sendiri,” harap Yudianto.