Mengenal Sejarah Singkat Makam Eyang Jayeng Katong, Yang Kini Banyak Di Kunjungi Peziarah

Gunungkidul, INAMEDIA – Berkembangnya Wisata religi akhir-akhir ini menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian besar masyarakat Gunungkidul bahkan juga masyarakat dari berbagai daerah.

Salah satunya adalah Wisata religi Makam Eyang Jayeng Katong yang berada di Padukuhan Ngrandu, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul.

Menurut Juru Kunci Makam saat ditemui, Sartono atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Besar menceritakan bahwa Makam Eyang Jayeng Katong ini merupakan cikal bakal dari berdirinya Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul.

Dikatakannya bahwa makam ini menjadi tempat yang disakralkan oleh masyarakat Khususnya Kalurahan Katongan, apalagi jika tiba hari Kamis Kliwon yang berkaitan dengan Hajatan, Bangun Rumah dan yang lain warga yang berada di Kalurahan Katongan tidak berani untuk menggunakan hari Kamis Kliwon untuk berkegiatan.

Eyang Jayeng Katong diceritakan oleh Juru Kunci Makam bahwa konon ia adalah Punggawa dari kerajaan Majapahit yang pada saat runtuhnya Kerajaan Majapahit, Pangeran Jayeng Katong melarikan diri bersama pengawalnya ke daerah yang sekarang disebut Kalurahan Katongan.

“Bahkan Eyang Jayeng Katong menurut cerita, juga merupakan cikal bakal berdirinya kabupaten Gunungkidul,” jelasnya, Kamis (27/10/2022).

Cerita tersebut hingga akhirnya didengar luas oleh masyarakat Gunungkidul bahkan warga masyarakat dari luar daerah, hingga akhirnya banyak peziarah yang datang untuk tirakat ataupun sekedar ngalap berkah.

“Kamis Kliwon merupakan hari yang biasanya dipakai oleh peziarah untuk datang berkunjung, sebab hari itu memang diyakini menjadi hari baik untuk datang berkunjung,” imbuh Juru kunci makam.

Sampai saat ini memang banyak para pengunjung yang hadir, bahkan mereka yang hadir tidak hanya berasal dari warga masyarakat lokal namun juga berasal dari luar daerah seperti Jawa tengah bahkan dari daerah Jawa Timur.

“Saya berharap dengan Makam Eyang Jayeng Katong menjadi tempat wisata religi yang banyak dikunjungi oleh masyarakat, Katongan ini lebih banyak di kenal dan masyarakat luas akan lebih tahu tentang sejarah yang terkandung didalamnya,” tutupnya.

Exit mobile version