Jiffina ke-8, Kembangkan Industri Kreatif yang Berwawasan Lingkungan

PASARKAYU

Bantul (D.I. Yogyakartab), INAMEDIA.id – Setelah sukses menggelar Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) ke-7 pada tanggal 11-14 Maret 2023 lalu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jiffina ke-8 yang kali ini mengangkat tema ‘The Eco Lifestyle Inspiring Forever’ merupakan pameran perdagangan internasional furnitur dan kerajinan kembali diadakan di Jogja Expo Center (JEC) di Jalan Raya Janti Wonocatur, Banguntapan, Bantul, DIY, Sabtu-Selasa 2-5 Maret 2024.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menggambarkan agenda tahunan skala internasional ini ibarat lokomotif yang mampu mengerek perkembangan industri furnitur dan craft di Indonesia.

IKLAN

“Senang sekali rasanya Jiffina tahun ini akan kembali diselenggarakan sehingga kita bisa melanjutkan kegiatan yang penting dan strategis dalam kemajuan industri kreatif, khususnya furnitur dan craft,” katanya.

“Apalagi, Jiffina ini bisa dikatakan sebagai salah satu lokomotif dalam perkembangan mebel dan kerajinan di Indonesia,” tambah Halim.

Halim menegaskan, pemerintah daerah (pemda), termasuk pemerintah Kabupaten Bantul, mendukung penuh penyelenggaraan Jiffina. Sinergi yang dibangun antara pemerintah dengan pelaku industri kreatif dalam ajang Jiffina, diyakini Halim dapat mendongkrak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pergerakan roda perekonomian yang bersumber dari industri kreatif. Sinergi yang dibangun ini pun harus berjalan dua arah agar kerja sama yang terjalin tidak jalan di tempat.

“Pemerintah itu bukan lembaga yang serba tahu atau serba bisa. Untuk mendorong industri kreatif ini misalnya, pemerintah butuh masukan, ide dan gagasan, agar mengerti sebaiknya pemerintah itu harus ngapain,” terangnya.

“Kami cuma punya visi agar industri kreatif bisa terus berkembang, menggerakkan roda perekonomian, serapan tenaga kerjanya banyak dan dapat menanggulangi kemiskinan. Selebihnya, kami butuh saran gagasan agar kebijakan kami itu tepat sasaran,” kata Halim.

Dalam kesempatan yang sama, Staff Ahli Gubernur DIY Bidang Sosial Budaya dan Kemasyarakatan Dr. Etty Kumolowati, M. Kes. menjelaskan bahwa tema yang diambil pada gelaran JIFFINA tahun ini memberikan makna bahwa berkembangnya sektor industri furniture dan kerajinan diikuti dengan pelestarian lingkungan menuju gaya hidup yang berkelanjutan.

“Tidak hanya mempertemukan pelaku bisnis, Jiffina ini juga akan menjembatani transaksi. Terimakasih atas partisipasi, dukungan, dan kepercayaan seuruh pihak. Diharapkan kita tidak hanya merayakan keindahan dan keunikan produk, namun juga berkomitmen pada nilai-nilai yang lebih besar, yaitu keberlanjutan, inovasi dan kolaborasi,” katanya.

Sementara itu, Yuli Sugianto selaku Presiden Direktur PT Jiffina Internasional Perkasa terus bertekad untuk mendorong dan memfasilitasi UMKM di bidang furniture dan kerajinan di seluruh Indonesia dengan menggelar Jiffina.

Pada tahun ini, panitia memberikan berbagai fasilitas menarik, antara lain akomodasi untuk para buyer yang ingin mengunjungi pabrik para peserta, agar lebih meyakinkan para buyer.

Salah satu fasilitas yang diberikan oleh Jiffina adalah factory visit atau kunjungan ke pabrik-pabrik mebel dan kerajinan yang ada di Yogyakarta.

Fasilitas ini diberikan secara gratis kepada para pembeli atau buyer yang datang dari dalam dan luar negeri.

“Kami dengan bangga mempersembahkan Jogja Internasional Furniture and Craft Fair Indonesia 2024 edisi ke-8,” ujarnya.

Menurut Yuli, Jiffina 2024 akan menjadi pameran furnitur terbaik dan terhebat di Indonesia, kreativitas akan kembali ditunjukkan melalui pameran ini.

“Lebih dari 300 peserta pameran dari Jawa dan Bali akan berpartisipasi untuk menampilkan inovasi baru mereka dalam desain furnitur dan koleksi kerajinan furnitur terbaru dengan desain yang stylish,” ungkapnya.

Yuli mengharapkan, perhelatan pameran dengan skala internasional selama 4 hari ini, dapat menarik lebih dari 5.000 pembeli global dengan target transaksi sekitar Rp315 miliar.

“Jiffina 2024 akan menunjukkan pertumbuhan signifikan dari kombinasi antara keterampilan pengerjaan, bahan yang indah dan desain canggih yang dapat ditawarkan oleh industri furnitur Indonesia ke pasar internasional,” ucapnya.

Yuli menuturkan, Jiffina juga memberikan voucher menginap di hotel-hotel di Yogyakarta kepada 40 buyer yang beruntung. Ini sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang telah berbelanja di pameran ini.

“Selain itu, ada juga business matching booth yang menyediakan empat set meja makan untuk memfasilitasi pertemuan dan negosiasi bisnis antara penjual dan pembeli. Masih ditambah dengan subsidi pengiriman kontainer ke luar negeri dari Dinas Koperasi DIY yang memberikan subsidi sebesar 5 juta rupiah per kontainer untuk pengiriman produk mebel dan kerajinan ke luar negeri dan berbagai fasilitas lainnya yang merupakan support dari berbagai pihak terutama pemerintah,” imbuh Yuli.

Semoga even kali ini, kata Yuli, mampu berjalan optimal dan memudahkan para pengusaha furnitur membuka pasar internasional.

Jiffina, lanjut Yuli, mencoba memfasilitasi para pelaku industri furnitur agar bisa ikut pameran internasional namun biaya murah.

“Kami menargetkan terjadi transkasi furnitur sebesar 21 USD dalam event Jiffina tahun ini,” jelasnya.

Yuli juga mengharapkan Jiffina berjalan sukses dan mudah-mudahan situasi politik di Indonesia tetap kondusif, sebab bila terjadi kerusuhan dipastikan buyer akan takut datang.

Sementara itu, Ketua Steering Committee (SC/Panitia Acara) Jiffina 2024 Kendro Wardoyo menuturkan, even Jiffina 2024 sudah direncanakan begitu matang dan disesuaikan agenda pameran furnitur negara-negara di Association of South East Asian Nations (ASEAN).

Pada 28 Februari-2 Maret ada even di Jakarta, lalu 2-5 Maret di Malaysia, Jiffina 2-5 Maret, lalu 5-8 Maret di Vietnam.

Event furnitur Asean ini bakap ditutup di Guangzou Cina 21-30 Maret.

“Salah satu keunggulan Jiffina ini terdapat kunjungan pabrik yang mungkin hanya satu-satunya di Asean bahkan dunia. Pembeli bisa ke pabrik melihat proses produksi,” tuturnya

“Kami juga nanti akan mengenalkan kekayaan alam budaya dengan program kunjungan di objek wisata yakni Borobudur dan Prambanan. Harapannya menambah daya tarik pembeli untuk datang ke Jogja,” terang Kendro.

Dedy Rochimat selaku Ketua DPP Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menyebutkan, dalam era globalisasi, industri furnitur menjadi salah kekuatan ekonomi Indonesia, baik di pasar domestik maupun di pasar global. Namun pada Tahun 2023, ekspor furniture Indonesia baru 1 persen dari pendapatan furniture dunia sehingga masih banyak peluang yang bisa diraih.

Jiffina bisa menjadi ujung tombak pemasaran produk Indonesia secara global. Saat ini permintaan dunia terhadap mebel dan kerajinan terus meningkat, namun ekspor Indonesia masih belum optimal.

Pendapatan mebel dunia, kata Dedy, menurut data pada tahun 2023 mencapai 95 miliar dolar AS, namun ekspor Indonesia baru mencapai 1 persen dari pasar global. Ini berarti masih ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM.

Jiffina, lanjut Dedy, bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk kita kepada buyer dari berbagai negara.

Jiffina diharapkan Dedy bisa berkontribusi untuk menjaga kelestarian alam dan sumber daya yang ada dengan produk-produk yang tidak hanya berkualitas tetapi juga berwawasan lingkungan.

“Jiffina semoga bisa menjadi penggerak ekosistem yang berkelanjutan melalui penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan, seperti kayu, rotan dan bambu untuk produk-produk mebel dan kerajinan yang dipamerkan,” ujarnya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia (RI) Reni Yanita mengatakan, pasar dalam negeri masih lesu dibandingkan dengan pasar luar negeri seski menunjukkan angka yang lumayan sehingga diharapkan dengan adanya Jiffina, promosi bisa digalakkan dan tahun ini sektor furnitur dan kerajinan tumbuh lebih baik lagi.

“Saat ini, perekonomian nasional di industri non migas masih menghadapi tantangan dan ketidakpastian global, tapi masih mengalami pertumbuhan yang positif pada tahun lalu. Pada 2023 lalu industri non migas tumbuh 4,69 persen dan berkontribusi 16,75 persen terhadap PDB,” bebernya.

Sebelumnya, Launching Nasional Jiffina ke-8 telah dilaksanakan di Lulilo Ballroom Hotel Loman Park di Jalan Affandi/Colombo Gejayan, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat 12 Januari 2024 lalu. Dalam launching Jiffina 2024 turut hadir pula Bupati Bantul Abdul Halim Muslih bersama jajaran dinas terkait. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IFMAC & WOODMAC 2024