Gunungkidul (DIY), INAMEDIA.id – Bupati Gunungkidul Sunaryanta meresmikan secara langsung Bangsal Pasca Panen dan Pengolahan Komoditas Holtikultura yang merupakan bantuan dari Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi DIY melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul yang diserahkan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Agung Rejeki di Padukuhan Bedil Wetan, Kalurahan Rejosari, Kapanewon Semin, Gunungkidul. Pada Kamis (11/01/2024) pagi.
Dalam kesempatan itu, Bupati yang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Rismiyadi serta Forkopimkap Semin, sekaligus menyerahkan secara simbolis bantuan Alsintan (alat dan mesin pertanian) berupa Hand Sprayer, dan Hand Traktor, kepada para kelompok tani di wilayah tersebut.
Saat memberikan sambutannya, orang nomor satu di Gunungkidul ini memaparkan, pihaknya bersama dengan masyarakat berkomitmen dan bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan terhadap kelompok tani. Menurutnya, bangsal yang diberikan kepada KWT Agung Rejeki ini menjadi bangsal satu-satunya di Kabupaten Gunungkidul.
“Jadi bantuan ini mohon dijaga dan dirawat, dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan ekonomi,” ucap Sunaryanta.
Saat mengunjungi hasil produk olahan, Sunaryanta menilai kemasan produk yang ditampilkan dirasa sudah bagus. Sedangkan, dengan ijin pemasaran produk ke toko-toko besar yang sudah dimiliki, Bupati kedepannya berharap selanjutnya dapat dipasarkan sampai ke Swalayan, tempat Wisata, bahkan ke pangsa pasar diluar Gunungkidul.
“Kemasannya sudah bagus, dan ijin-ijinnya juga sudah lengkap, harapan saya pemasarannya ini juga yang baik,” kata Sunaryanta.
Sementara itu, ketua Kelompok Wanita Tani Agung Rejeki Bedil Wetan Ngatinem menjelaskan, bantuan dari pemerintah ini akan dimanfaatkan sebagai pengolahan hasil holtikultura agar dapat bernilai jual lebih tinggi.
“Produk hasil olahan kita sudah dipasarkan di Swalayan dan Toko Oleh-oleh, dan juga kita jual online,” paparnya.
Berkat bantuan fasilitas alat ini, Ia dan kelompoknya merasa terbantu yang diharapkan alat yang diberikan dapat mempermudah dan mempercepat proses produksi.
“Produk unggulan kita itu olahan pisang, selain itu juga kacang mete, biasanya kita kalau sangrai kacang itu pakai pasir, sekarang ada mesin itu bisa sampai sepuluh kilo untuk sekali menggoreng,” terangnya.
Dalam laporannya, Ngatinem juga memaparkan nilai total yang diterima KWT adalah Rp 415 juta yang direalisasikan untuk pembangunan bangsal pasca panen dan pengadaan sarana prasarana pasca panen dan pemasaran.
Lurah Rejosari Sunarto mewakili masyarakatnya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Ia berpendapat, dengan bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktifitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal dalam tingkat produksi olahan terutama KWT Agung Rejeki.
“Mendapatkan bantuan rumah produksi yang representatif dapat bermanfaat untuk pengolahan produksi,” ucap Lurah Rejosari